NAGEKEO - Masyarakat adat yang tergabung dalam Forum Komunitas Adat Lambo, Rendu dan Ndora hari ini turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut pemerintah dan pihak terkait agar mempercepat proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Mbay/Lambo dan juga mempercepat pembayaran kompensasi lahan milik mereka, Rabu (19/01/2022).
Ada sembilan poin tuntutan dalam aksi tersebut, salasatunya mereka meminta Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di wilayah komunitas masyarakat adat Lambo, Rendu dan Ndora agar segera angkat kaki dari wilayah komunitas mereka.
Mereka juga menolak segala bentuk interfensi dan campur tangan pihak-pihak yang tidak berkepentingan di dalam urusan pembangunan Waduk Lambo.
"jangan percaya akan isu-isu yang menyesatkan dan dengan tegas kami nyatakan bahwa, kami menolak segala bentuk interfensi dan campur tangan pihak-pihak yang tidak berkepentingan di dalam urusan pembangunan Waduk Lambo, " sebut Krispinus Rada tokoh muda Lambo dalam orasi nya yang disampaikan halaman Kantor Bupati Nagekeo.
Tegasnnya juga bahwa, aksi yang mereka lakukan hari ini guna meyakinkan pemerintah dan pihak terkait bahwa ketiga forum komintas adat itu sepenuhnya mendukung pembangunan Waduk Lambo, bahkan mereka katakan, sejak awal direnecanakan pembengunan waduk tersebut, Forum Masyarakat Adat Lambo, Rendu dan Ndora telah konsisten medukung.
"Mengapa hari ini kita harus mendengarkan kata mereka dan apa fungsinya mereka di Nagekeo ini. Kami mampu menyelesaikan ini sendiri kami tidak butuh bantuan dan interfensi pihak-pihak yang tidak diperlukan dalam urusan waduk, " lantangnya.
Tanbahnya, Lambo, Rendu dan Ndora ingin berkontribusi hal yang sama terkait wilayah mereka akan menjadi pusat ketersedian air baku seperti yang telah dilakukan Mosalaki Mbay/Dhawe, Mosalaki Lape dan Mosalaki Nataia dimana mereka sudah memberi kontribusi lahan nya untuk kepentingan irigasi Mbay.
"Lahan pertanian kita semakin luas, tetapi kita kekurangan akan debit air maka Lambo, Rendu dan juga Ndora adalah solusi untuk menjawab itu. Air bersih bagi warga ibu kota, air bagi irigasi pertanian di Mbay kanan maupun Mbay kiri, " tegasnya.
Adapun pernyataan sikap dan tuntutan masyarakat Lambo, Rendu dan Ndora dalam aksi demo percepatan pembangunan PSN Waduk Lambo.
1. Forum Masyarakat Adat dari ketiga komuitas ( Lambo, Ndora dan Rendu) adalah komunítas masyarakat adat yang sejak awal mendukung pemerintah dan tetap mendukung penuh pembangunan Waduk Mbay / Lambo di lokus yang telah ditetapkan oleh Bapak Gubernur NTT.
2. Forum Masyarakat Adat menuntut Pemerintah dan semua pihak terkait untut segera mempercepat proses pembayaran kompensasi kepada masyarakat terdampak sesuai dengan haknya masing masing yang terpetakan dalam peta bidang Waduk Mbay/ Lambo.
3. Forum Masyarakat Adat mengecam keras dan menolak campur tangan pihak luar dalam hal ini Aliansi Masyarakat adat Nusantara ( AMAN) yang tidak berkepentingan dengan Pembangunan PSN ini di wilayah Tiga komunitas masyarakat adat dimaksud.
4. Forum masyarakat Adat hanya berkepentingan dengan pemerintah dan unsure terkait yang berkewenangan mengatur dan menata agar Labolewa, Ulupulu dan kehidupan kami masyarakat di tiga wilayah desa Rendubutowe untuk keluar dari isolasi kemiskinan dan ketertinggalan, agar hidup menjadi lebih baik dan sejahtera melalui PSN Waduk Mbay/ Lambo.
5. Forum Masyarakat Adat memberikan ultimatum tegas kepada Organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) untuk segera keluar dari wilayah tiga komunitas adat dimaksud. Karena kehadiran organisasi AMAN tidak dibutuhkan oleh kami masyarakat adat dan tidak bermanfaat dalam urusan PSN Waduk Maby/ Lambo.
6. Forum Masyarakat Adat mengutuk keras tindakan aksi buka baju oleh sebagian kelompok mama - mama di desa rendubutowe, karena sangat merusak citra martabat dan harga diri kaum perampuan pada umumnya dan bertolak belakang dengan nilai - nilai budaya ketiga komunitas adat khususnya dan Nagekeopada umumnya.
7. Forum Masyarakat Adat menuntut kepada pemerintah dan pihak terkait untuk konsisten dengan dengan tahapan proses yang telah berjalan. Dan Forum Masyarakat Adat konsisten dengan semua point point tuntutan dan peryataan sikap yang pernah disampaikan oleh ketiga komunitas adat pada saat tahapan sosialisasi pelaksanaan fisik di wilayah kecamatan masing masing.
8. Forum Masyarakat Adat meminta aparat keamanan (Polri) untuk mengawal dan menjaga keamanan masyarakat di wilayah tiga desa selama proses pembangunan Waduk Mbay/ Lambo.
9. Forum Masyarakat Adat dengan tegas mempertanyakan dasar laporan pelapor perihal penggelapan tanah terhadap 82 orang masyarakat Labolewa, dan meminta Bapak Kapolres Nagekeo untuk memfasilitasi mempertemukan antara Forum masyarakat adat beserta 82 orang terlapor dengan pihak pelapor agar ada bentuk penyelesaian dan berkepastian hukum.